16.2.11

SIAPA FIRAUN mati di Laut Merah.

Al-Quran ada menceritakan tentang peristiwa dimana Allah memberikan laluan untuk  melintasi Laut Merah kepada Bani Israel yang di pimpin oleh Nabi Musa dan menenggelamkan pula Firaun bersama askar-askarnya yang mengejar di belakang.
Dan Kami memungkinkan Bani Israel melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir’aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir’aun itu telah hampir tenggelam berkatalah ia ;” Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israel, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”. ( Q: Yunus. 90).
Apakah sekarang (kamu baru percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesunguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuatan Kami. ( Q: Yunus. 91/92).

Dari tafsiran ayat Quran diatas khusus nya dapat difahamkan kita mungkin berupaya untuk memahami kejadian tersebut daripada apa yang Allah tinggalkan (untuk kajian) yang boleh menunjukkan kekuatan Allah.
Di blog ini bagi seorang muslim tentunya menyakini peristiwa tersebut berlaku, dan percaya banyak tinggalan sejarah berkaitan dengan Firaun di temukan itu bukan sekadar untuk jadi bahan tontonan semata-mata. Tidak tertanyakah di hati kita mana satu kah firaun yang mati akibat peristiwa itu?


Memang gelaran Firaun (Pharaoh) semenjak 3000SM lagi sehinnga di jatuhkan oleh raja Persia. Diantara masa tersebut banyak peradapan yang mereka tinggalkan dan salah satu adalah Piramid2 yang merupakan perkuburan para Firaun. Banyak mumi terpelihara dan boleh dilihat oleh kita dengan berbagai artifaknya.Diantara nama-nama Firaun yang memerintah mesir pada anngaran tahun 1550SM hingga 1186 SM dikatakan merupakan terlibat. Mereka terdiri dari Ahmose I,Thutmose I,Thutmose II, Thutmose III Amenhotep II,  Amenhotep IV, Horemheb Ramesses I, Seti I,  Ramesses II, Merneptah, Amenmesse dan Setnakhte.
Bukti arkeologi dan keserasian masa berlaku, menyebabkan banyak mengandaikan ia berlaku di zaman Thutmose II memerintah (dimana pemerentahannya yang tidak begitu panjang,muminya jua menunjukkan kecederaan , peperentahan nya pernah diambil oleh Isterinya sebelum diserahkan pada) Thutmose III. Dari krologi Nabi Musa dikatakan ia dibesarkan semasa Thutmose I dan dijadikan ditemui seterusnya menjadi anak angkat oleh permaisurinya. Nabi Musa kembali dan membuat seruannya Ketika Thutmose II. Setelah kejadian Mesir diambil alih oleh Isterinya sehinggalah diserahkan ke Thutmose III. Salah seorang sejarawan yang menyakini perkara ini ialah ahli sejarah Alan Gardinerl.

Sumber bacaan berkaitan  

menghayati kebenaran

2 comments:

www.myatiq.blogspot.com